Rabu, 31 Juli 2013

Syukron, Jazaakallahu Khairon



Ku hanya seorang hamba yang bukan apa-apa
hanya mahasiswi Informatika semster 3,

Hanya musafir tak berdaya di Bumi ini.

Tak banyak yg bisa ku lakukan, karena belum banyak yang aku tahu.

Seorang ibu yang selalu berdoa untuk kesuksesan anaknya dan untuk kebaikan jodoh anaknya.
Huaaa Jodoh? Lagi-lagi harus berbicara seputar itu, sudah cukup satu org tertolak lamarannya.
Biasalah orang tua, “Maaf, anak saya masih kuliah”, Ataukah mungkin ada ikhwan yang bisa meluluhkan hati orang tuaku sebelum gelar sarjana ini ku dapat?? (Jadi Penasaran)


Apalagi  Bapakku yang sabarr,
Yg selalu setia bekerja untuk memenuhi kehidupan dan kemauan anakmu ini. 
“Iya nak, SPP mu untuk bulan depan sudah bpk siapkan”, memang itu yg selalu terucap dari seorang bapak yang mengingikan pendidikan yg baik untuk anknya...
“Lho nak, kok nilai mu ada yg dapet bulan sabit?, Owh gc apa-apa biar pernah ngerasain dapet nilai segitu ya nak. Toh masih diatas tiga IP mu ini”,,
Jleb,, Komentr yg memilukan hati. Anak mu ini masih bodoh Pak, bodooh banget.  Memang tidak pernah marah, tapi semua kalimat itu seakan-akan ekspresi kekecewaan mu yg tersirat.

Yg selalu jahil, Mas ku yg paling Ganteng
“Lho Riz, kok kuliah gak tamat-tamat?, lihat mas mu ini udh duluan sarjana. “
waduch, ya iyalah kn yg duluan kuliah Mas, bukan saya. Baru ajh semester 3 udh nanykin kapan skripsi. Gubrag *_*

Mbakku yg paling cantik, yang juga selalu menjadi lebih sabar dan mengalah untuk adik-adiknya yg ngeselin ini. Sabar mu pasti bermanfaat kox mb’,, hehe

Untuk adik ku yg juga gc kalah cantiknya seperti kakak-kakakmu ini, yg selalu penasaran dengan kerjaan kakaknya di depan laptop terus-terusan. Yang selalu bercerita dengan suara keras dan semangat tinggi. Adik yang Lucu namun terkadang ngeselin...

Kaca mata gratisku. Kaca mata yang telah lama dinantikan bola mata ini. Akhirnya datang jugaaaaaaa. ,
yang membantu melihat tanda2 kebesaran Nya, yg setia menemani  pembelajaran ku dijalan dakwah ini.,

Serta,
sahabat-sahabatku yang merubah hidupku menjadi wanita berkhimar panjang. Terimaksih atas apa yang telah kalian jerumuskan padaku. Semuanya pasti semata mata untuk memperoleh ridhoNya dijalan dakwah yang kita bangun bersama-sama .

Banyak warna yang telah kalian lukiskan.
Yang menggantikan kesedihan ku menjadi gelak tawa bahagia.
Yang telah mmbantu menghidupkan semangat juang ini.
Yang telah memperkenalkan jalan dakwah ini.
Yang selalu membuat rindu dengan Ukhuwah yang telah terbangun... 


Alhamdulillah, kini ku mulai mengenalMu jauh lebih baik dari yang lalu.
Dan Insya Allah selalu tetap istikomah dijalanMU..





catatan malam di ruang belajar.
Meratapi kegundahan ditinggal sahabat seperjuangan untuk mudik.
Iri melihat rekan-rekan seperjuangan di kota sebrang yang selalu semangat beraksi di jalan dakwah ini.. 

Sabtu, 27 Juli 2013

BAHAYA FOTO AKHWAT di FB

"Alhamdulillah terima kasih sudah di ingatkan", " sukron atas ilmunya, bermanfaat sekali" ... dan bla..bla..bla... ( ini adalah sebuah ucapan or ungkapan dari beberapa orang yang mendapat artikel tentang memajang foto di FB ) anehnya masihhh juga menampilkan...
"APAKAH KAMU RELA, KECANTIKANMU itu dinikmati oleh ORANG-ORANG yg DEKAT dan JAUH darimu, RELAKAH dirimu MENJADI BARANG DAGANGAN yang MURAH bagi semua orang atau MENJADI BARANG PAJANGAN yg semua orang dapat melihatnya, baik yg jahat maupun yg terhormat??

Bahaya Foto
• Pertama, kita tentu sadar internet adalah ruang publik yang bisa dimanfaatkan semua orang hampir tanpa batasan. Dan diantara orang-orang tersebut pastilah terdapat orang yang ingin berbuat zhalim. Dengan teknologi sekarang ini, betapa mudahnya setiap orang memanipulasi sebuah gambar menjadi apa yang dinginkan si manipulator. Dengan memasang foto diri di internet, maka hal tersebut membuka peluang orang-orang zhalim yang tentu saja tanpa izin terlebih dahulu memanipulasi/mengubah sedemikian rupa menurut keinginannya. Bayangkan saja, suatu ketika kita melihat foto diri sang akhwat dari atas berbalutkan jilbab (pakaian muslimah) tetapi bagian bawah dimanipulasi sehingga seakan-akan telanjang ataupun setengah telanjang. Na’udzubillah…..
Dengan aplikasi photoshop orang2 yang tak bertanggungjawab dengan mudah mengganti muka seseorang dengan orang lain, contohnya afwan jiddan seorang akhwat di poto tidak berbusana, dan begitu juga seorang miyabi di edit menjadi berjilbab

Kedua, akhwat (aktivis dakwah) adalah tauladan bagi muslimah yang belum tersentuh dakwah (awwam-red). Namun apa jadinya jika para ujung tombak dakwah bagi teman-teman terdekatnya melakukan suatu hal yang tidak sepatutnya dilakukan oleh seseorang yang notabene telah bertitel “akhwat”. Saat muslimah yang awwam, terlihat fotonya yang bak foto model sebuah majalah remaja mejeng di blog-blog maupun profil jejaring dunia maya mereka hal tersebut bisa kita maklumi dan menjadi hal yang lumrah. Namun apa jadinya kalo seandainya kita berikan suatu nasehat agar tidak melakukan hal itu, karena bisa menjadi suatu fitnah, kemudian mereka berkilah, “lha wong si fulanah yang aktivis dakwah itu aja juga melakukan hal yang sama kok, apalagi saya yang masih jauh dari nilai-nilai agama”. Dan menganggap bahwa hal tersebut tidaklah bertentangan dengan dalih orang yang paham agama pun melakukannya jua..

Ketiga, wajah ayu dan sebuah profil yang terkesan sholehah menjadi daya tarik tersendiri bagi kaum adam. Maka berlomba-lomba-lah mereka untuk menjadi teman, sahabat, atau dalih menjalin ukhuwah yang padahal terkadang hanya didasari sebuah keinginan untuk memiliki sosok ayu nan sholeha tersebut. Sehingga semakin menjadikan para ikhwan/laki-laki yang di hatinya terdapat penyakit menjadi semakin terjerumus dalam asyiknya pertemanan ala ikhwan-akhwat. Dari sisi ini pertama sang pelaku sudah melanggar atau lebih tepatnya tidak mendukung usaha para ikhwan/laki-laki untuk mengamalkan salah satu firman Allah ta’ala:
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.(An-nuur: 30)
Dalam sebuah hadits diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bersabda kepada Ali radhiyallahu’anhu. “Artinya : Wahai Ali, janganlah engkau susul pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu)”. [Hadits Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Daud].

Keempat, akhwat yang menampakkan foto dirinya di internet telah melanggar larangan untuk tidak tabarruj dan sufur. Tabarruj artinya seorang wanita menampakkan sebagian anggota tubuhnya atau perhiasannya di hadapan laki-laki asing. Sedangkan Sufur adalah seorang wanita menampak-nampakkan wajah di hadapan lelaki lain. Oleh karena itu Tabarruj lebih umum cakupannya daripada sufur, karena mencakup wajah dan anggota tubuh lainnya.
Tabarruj diharamkan dalam syariat berdasarkan ayat al-Qur’an dan juga hadits, antara lain: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33).
Tabarruj memiliki berbagai macam bentuk seperti: • Menampakkan sebagian anggota tubuhnya di hadapan laki-laki lain. • Menampakkan perhiasan termasuk di dalamnya pakaian yang ada di balik jilbab. • Berjalan berlenggak-lenggok di hadapan lelaki lain. • Memukul kaki untuk menampakkan perhiasan yang dipakainya. • Melembutkan ucapan di hadapan laki-laki lain. • Bercampur baur dengan kaum laki-laki, bersentuhan dengan mereka, berjabatan tangan dan berdesak-desakan di tempat atau angkutan umum..

Lalu dimana ‘Iffah dan Haya’ ?
Saudariku yang ana hormati, tentu saudari sudah mengetahui kewajiban dan keutaman berhijab. Dan tentu saudariku juga berusaha semaksimal mungkin untuk mengamalkan setiap makna dan keutamaannya. Ana tidak akan meragukan lagi, pemahaman saudariku akan hal itu. Bahkan di antara saudari-saudariku sudah mengamalkan lebih daripada saudarinya yang lain untuk menggunakan niqob (cadar) yang sebagian menyatakan ini sunnah muakkaddah . Tentu usaha pengamalan mereka ini patut kita hargai lebih dari yang lain.
Namun saudariku, apabila engkau menampakkan gambar dirimu di internet lalu dimanakah esensi hijab sebagai al Haya’ (rasa malu). Sebagai seorang muslimah sejati, tentulah saudariku akan berpikir ribuan kali untuk melakukan hal yang demikian. Padahal Rasullullah Shallallahu’alaih wa sallam bersabda yang artinya: “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlaq dan akhlaq Islam adalah malu” sabda beliau yang lain; “Malu adalah bagian dari Iman dan Iman tempatnya di Surga”.
JADI LAH kalian BARANG yg MAHAL, seperti "MUTIARA" bukankah mutiara itu mahal, DIJAGA & DIRAWAT, DISIMPAN BAIK-BAIK serta DIRAWAT, tidak ditaruh DISEMBARANGAN TEMPAT, kecuali tempat yg benar-benar AMAN dan TERJAGA. Jangan menjadi BARANG MURAHAN..
Karna engkau adalah salah satu penyebab dari terjerumusnya kami karna pandangan mata.. Maka Cantik.. Bantu,, BANTULAH AKU MENJAGA MATAKU,, BANTULAH AKU MENJAGA PANDANGANKU... !!!!!!

=====
FATWA SYAIKH SHALEH UTSAIMIN Syaikh yang mulia Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin -rahimahullah- ditanya tentang sikap kebanyakan orang yang menyepelekan melihat gambar wanita ajnabiyyah (bukan mahrom) dengan alasan bahwa itu hanya gambar, tidak hakiki.
Syaikh rahimahullah menjawab, "ini sikap yang menyepelekan sekali, karena jika seseorang melihat wanita, baik melalui video, media cetak, atau selainnya, niscaya hal itu menyebabkan fitnah (kerusakan) di dalam hati seorang lelaki yang menggiringnya untuk melihat wanita tersebut secara langsung. Ini Fakta.
Kami telah mendengar bahwa ada sebagian pemuda yang terfitnah oleh gambar-gambar wanita yang cantik-cantik untuk dinikmatinya, dan ini menunjukkan besarnya fitnah melihat gambar tersebut. Maka tidak boleh seseorang melihat gambar tersebut, baik melalui majalah atau halaman buku, atau selainnya. (selesai)



Pertanyaan untuk dijawab sendiri :
* Untuk para lelaki : Ketika anda melihat gambar/foto wanita, apa yang terbesit di dalam hati Anda? Kalau biasa saja, berarti perlu dipertanyakan kenormalannya, atau bisa jadi karena sudah keseringan melihat jadi sudah tidak terpengaruh lagi dengan gambar tersebut? na'udzubillahi min dzalik.
* Untuk para wanita : Apa yang anti harapkan dari memasang foto-foto anti? apakah anti berharap akan banyak yang suka dengan anti? atau tidak menyadari bahwa sebenarnya foto-foto anti itu telah dinikmati oleh para lelaki yang sedang lemah imannya? Kasihanilah kami kaum lelaki..
 
 
"Kisah-Kisah Teladan Islami Penuh Hikmah"




Jumat, 26 Juli 2013

Ketika Para Akhwat menjadi Idaman



            Mungkin ada sebagian wanita senang ketika digoda oleh lawan jenisnya. Dibilang cantik, seksi, manis, imut-imut, anggun dan lain sebagainya yang berbau gombalan berupa pujian.
Coba deh, wanita mana yang tidak suka disanjung ??
           Lalu, bagaimana dengan mereka para akhwat yang setia menutup auratnya dengan rapat? Apakah mereka digoda seperti itu juga? Jawabannya adalah ya, mereka digoda tapi dalam kalimat-kalimat yang berbeda. Bukan seksi yang terlontar dari para penggombal. Namun, “Assalamu’alaykum cantik, sholehah banget. Hati ini seakan akan tentram dengan hanya melihat mu”.,, Huaaa ini modus penggombalan islami kali yaaa.
            Sebenarnya walau para akhwat ini tidak berdandan pun mereka pasti akan terlihat cantik dengan menutup auratnya rapat-rapat. Ya, rapat-rapat bukan berarti menggunakan kain yang rapat. Yuks mari kita pahami benar-benar makna afirman Allah SWT dibawah ini.
"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya[**] ke seluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al ahzab:59)
[**] Jilbab ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
Para akhwat sudah menjulurkan kain panjang untuk menutup aurat. Namun, masih ada saja yang menggoda. Nah, kalau ini terjadi, berarti ada yang salah dengan tingkah kita atau bermasalah dengan orang yang mengagumi kita.

Kasus yang satu ini berkaitan dengan interaksi antara ikhwan dan akhwat saja. Namun ternyata, meskipun sudah sama-sama mafhum islam, terkadang godaan syetan tak terbendungkan. Laki-laki dengan sikap serba biasanya menimbulkan keambiguan yang diinterpretasikan perempuan yang mudah 'ge-er' (gede rasa). Makanya, mengapa pada akhirnya butuh  penjagaan yang ketat dari keduanya. Karena, sedikit saja salah bertingkah, bisa jadi menimbulkan prasangka-prasangka aneh yang tidak diinginkan. Alhasil ya wajar jika seorang akhwat harus mengatur senyumannya, menjaga interaksinya tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. "Like" status orang tidak sembarangan, komen status orang tidak sembarangan, tidak memberikan emotion yang multitafsir, tidak menampakkan keindahan diri, dan banyak lagi. Itu semua bukan semata-mata karena terlalu lebay atau apa, tapi begitulah penjagaan dan sikap waro' (kehati-hatian) dari perempuan.
Ketika sudah berupaya berhijab dengan baik bahkan telah menjadi bagian dari hidupmu, pasti akan selaras dengan tingkah laku kita untuk menjaga image hijab kita secara tidak langsung. Hijab akan menjaga hati dan jiwa kita. Seperti lagunya OSD itu lhoo. Namun terkadang kita tidak mengetahui bahwa tingkah laku kita ini mencuri hati para ikhwan. Mereka perlahan mulai melirik kita dan mulai menancapkan sosok  kita dalam memori mereka pada kategori wanita sholehah idaman. Jika demikian, apakah ini semua salah kami para akhwat?  Bukankah kami berkewajiban berhijab juga untuk melindungimu para ikwan? Melindungimu agar tidak menggetarkan sinyal-sinyal yang ada pada dirimu. 
Banyak yang mengatakan itu adalah salah para wanitanya, ya kami para wanita memang sangat menarik. Tapi janganlah tarik kami juga para akhwat untuk menjadi alasan terciptanya  angan-angan yang lebih dalam pada hatimu. Kami para akhwat sudah berupaya menjaga diri kami, namun bantulah kami juga wahai para ikhwan untuk menundukkan pandanganmu. Allah subhanahuwata'ala berfirman:
"Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(TQS. An-Nur : 30)
Biasanya, terkadang seorang aktivis juga dilanda deformasi (pergeseran) niat. Semula niatnya karena Allah, eh malah jadi untuk eksistensi. Semula niatnya ingin mencapai pahala Allah, eh malah jadi ingin dilihat dan dipuji orang lain. Semula karena ingin menyiapkan tiket untuk bertemu dengan Allah di Syurga nanti, eh malah jadi menyiapkan tiket untuk ketemu jodoh. Ckckck, astaghfirullah.. Begitulah cara syetan mengusik hamba-hambanya. Masa, sih, kita kalah sama syetan? Mereka aja gak pernah putus asa, masa kita mudah putus asa begitu saja? Maka, mari kita senantiasa meluruskan kembali niat kita untuk berdakwah dijalan-Nya. Tidak ada hal lain yang kita harapkan dari dakwah ini selain ridho-Nya. Hanya itu saja, bukan yang lainnya.

wallohu'alam bi ashowab..