Mungkin
ada sebagian wanita senang ketika digoda oleh lawan jenisnya. Dibilang cantik,
seksi, manis, imut-imut, anggun dan lain sebagainya yang berbau gombalan berupa
pujian.
Coba
deh, wanita mana yang tidak suka disanjung ??
Lalu, bagaimana dengan mereka para
akhwat yang setia menutup auratnya dengan rapat? Apakah mereka digoda seperti
itu juga? Jawabannya adalah ya, mereka digoda tapi dalam kalimat-kalimat yang
berbeda. Bukan seksi yang terlontar dari para penggombal. Namun,
“Assalamu’alaykum cantik, sholehah banget. Hati ini seakan akan tentram dengan
hanya melihat mu”.,, Huaaa ini modus penggombalan islami kali yaaa.
Sebenarnya
walau para akhwat ini tidak berdandan pun mereka pasti akan terlihat cantik
dengan menutup auratnya rapat-rapat. Ya, rapat-rapat bukan berarti menggunakan
kain yang rapat. Yuks mari kita pahami benar-benar makna afirman Allah SWT dibawah
ini.
"Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya[**] ke seluruh tubuh mereka".yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (al ahzab:59)
[**] Jilbab
ialah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala, muka dan dada.
Para akhwat sudah menjulurkan kain panjang untuk menutup
aurat. Namun, masih ada saja yang menggoda. Nah, kalau ini terjadi, berarti ada yang salah dengan tingkah
kita atau bermasalah
dengan orang yang mengagumi kita.
Kasus
yang satu ini berkaitan dengan interaksi antara ikhwan dan akhwat saja. Namun
ternyata, meskipun sudah sama-sama mafhum islam, terkadang godaan syetan tak
terbendungkan. Laki-laki dengan sikap serba biasanya menimbulkan keambiguan
yang diinterpretasikan perempuan yang mudah 'ge-er' (gede rasa). Makanya,
mengapa pada akhirnya butuh penjagaan
yang ketat dari keduanya. Karena, sedikit saja salah bertingkah, bisa jadi
menimbulkan prasangka-prasangka aneh yang tidak diinginkan. Alhasil ya wajar
jika seorang akhwat harus mengatur senyumannya, menjaga interaksinya tidak
hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. "Like" status orang
tidak sembarangan, komen status orang tidak sembarangan, tidak memberikan
emotion yang multitafsir, tidak menampakkan keindahan diri, dan banyak lagi.
Itu semua bukan semata-mata karena terlalu lebay atau apa, tapi begitulah
penjagaan dan sikap waro' (kehati-hatian) dari perempuan.
Ketika sudah berupaya berhijab dengan baik
bahkan telah menjadi bagian dari hidupmu, pasti akan selaras dengan tingkah
laku kita untuk menjaga image hijab kita secara tidak langsung. Hijab akan
menjaga hati dan jiwa kita. Seperti lagunya OSD itu lhoo. Namun terkadang kita
tidak mengetahui bahwa tingkah laku kita ini mencuri hati para ikhwan. Mereka
perlahan mulai melirik kita dan mulai menancapkan sosok kita dalam memori mereka pada kategori wanita
sholehah idaman. Jika demikian, apakah ini semua salah kami para akhwat? Bukankah kami berkewajiban berhijab juga untuk
melindungimu para ikwan? Melindungimu agar tidak menggetarkan sinyal-sinyal
yang ada pada dirimu.
Banyak yang mengatakan itu adalah salah para
wanitanya, ya kami para wanita memang sangat menarik. Tapi janganlah tarik kami
juga para akhwat untuk menjadi alasan terciptanya angan-angan yang lebih dalam pada hatimu.
Kami para akhwat sudah berupaya menjaga diri kami, namun bantulah kami juga
wahai para ikhwan untuk menundukkan pandanganmu. Allah subhanahuwata'ala
berfirman:
"Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci
bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".(TQS.
An-Nur : 30)
Biasanya, terkadang seorang aktivis
juga dilanda deformasi (pergeseran) niat. Semula niatnya karena Allah, eh malah
jadi untuk eksistensi. Semula niatnya ingin mencapai pahala Allah, eh malah
jadi ingin dilihat dan dipuji orang lain. Semula karena ingin menyiapkan tiket
untuk bertemu dengan Allah di Syurga nanti, eh malah jadi menyiapkan tiket
untuk ketemu jodoh. Ckckck, astaghfirullah.. Begitulah cara syetan mengusik
hamba-hambanya. Masa, sih, kita kalah sama syetan? Mereka aja gak pernah putus
asa, masa kita mudah putus asa begitu saja? Maka, mari kita senantiasa
meluruskan kembali niat kita untuk berdakwah dijalan-Nya. Tidak ada hal lain
yang kita harapkan dari dakwah ini selain ridho-Nya. Hanya itu saja, bukan yang
lainnya.
wallohu'alam bi ashowab..